Mas-Opic | Setiap orang ,dalam perjalanan hidupnya ,mungkin pernah
merasakan sebagai orang yang paling menderita dan paling malang nasibnya
di dunia ini. Bila hal ini dibiarkan berlarut,akan menyurutkan semangat
hidup ,memudar dan kemudian padam maka akan putus asa…
Karena itu, sesekali kita perlu melihat apa yang ada di sekeliling. Ada jutaan
orang orang yang jauh lebih menderita ,salah satunya adalah orang orang
yang invalid (cacat),baik sejak lahir,maupun karena kecelakaan atau
penyebab lainnya.
Mengunjungi salah satu panti asuhan anak-anak cacat,merupakan
salah satu solusi terbaik. Karena akan menghasilkan manfaat ganda:
melahirkan rasa peduli ,simpati serta empati kepada sesama . Sekaligus
membuka mata hati ,bahwa ternyata diluar diri kita,ada jutaan orang yang
jauh lebih menderita. Dibandingkan dengan mereka,penderitaan yang kita
alami,tidak ada apa apanya.
Bila selama ini,pikiran dan hati ,serta seluruh indra
kita,terpaku pada “saya ” dan secara sadar atau tidak ,mengiring kita
menjadi manusia yang egois. Salah satu diantara orang itu adalah penulis
sendiri. Karena sakit dan derita,kita merasa berhak untuk menjadi pusat
perhatian keluarga dan orang orang sekitar kita.
Dengan melihat dari dekat,mendengarkan bagaimana dalam kondisi
tubuh yang cacat,kaki atau tangan buntung,tidak memiliki jari jari
tangan,buta,tuli dan bisu,anak anak ini,bernyanyi:
:” Sungguh Mahabesarlah Tuhan…
segala puji dan syukur kami kepadaMu..
untuk karunia hidup yang telah kami terima…”
Siapapun kita,selama masih memiliki setitik hati nurani,akan
tergugah dan menangis,menyaksikan semuanya ini. Dan memberikan kita
pencerahan ,bahwa jangan pernah menjadi orang yang tidak tahu menyukuri
hidup!
BUNTUNG KAKI DAN TANGAN,TAPI MENJADI MOTIVATOR DAN INSPIRATOR DUNIA
Salah satu dari sekian juta orang orang cacat,entah karena
apa,adalah Paul de Gelder,yang tinggal di Australia. Pria bertubuh
atletis dan gagah ini, tidak pernah bermimpi,bahwa suatu waktu ia akan
kehilangan sebelah kaki dan tangannya.
Namun,seperti kata pepatah :” Untung tidak dapat diraih,malang
tidak dapat ditolak”,tahun 2011 ,ketika Paul sedang ikut latihan
penyelamatan dilaut lepas,tiba tiba diserang seekor ikan Hiu raksasa.
Teman temannya berusaha menyelamatkan dan melarikan Paul dengan
helikopter kerumah sakit terdekat. Tetapi lukanya sudah terlalu parah
.Tidak hanya daging ,tapi sebelah tulang kaki dan lengannya remuk. Team
dokter ahli tidak berdaya. Satu satunya jalan adalah amputasi. Berarti
sebelah kaki dan sebagian lengannya harus dipotong.
Sejak itu Paul menjadi manusia invalid.Satu kata yang amat
sangat menyakitkan. Team dokter dan teman temannya ,menyarankan agar
Paul dirawat dipusat rehabilitasi kejiwaan,karena dikuatirkan akan
frustasi dan melakukan hal hal yang tidak diinginkan,yaitu bunuh diri.
Bayangkan,dari seorang pria gagah dan kuat,kini menjadi seorang yang
cacat.
Tetapi Paul dengan keras menolak. Ia yakin akan mampu mengatasi
masalahnya. Bahkan ketika masih terbaring ditempat tidur dirumah
sakit,Paul minta disediakan alat olah raga. Dengan sebelah tangan yang
masih utuh, ia membina ,tidak hanya raganya,tetapi juga jiwanya. Paul
ingin membuktikan pada dirinya ,teman teman dan pada dunia,bahwa cacat
phisik,bukan berarti segalanya sudah berakhir.
Hanya selang empat bulan ,setelah keluar dari rumah sakit,Paul
sudah terjun parasut didampingi temannya. Dan ia juga membuktikan,bahwa
sekalipun kaki dan tangannya buntung karena diserang Hiu,ia tidak
mengalami trauma. Paul berenang bersama seekor ikan Hiu,disalah satu
akuarium raksasa.
Tekad dan kemauan yang luar biasa Paul,mengundang perhatian
berbagai media. Ia diundang untuk menceritakan kisah hidupnya yang
dramatis. Maka sejak waktu itu Paul ,menggubah jalan hidupnya,dari
seorang life guard dilaut,menjadi seorang motivator dan inspirator . Ia
berbicara di hadapan penderita kanker,penderita cacat dan orang orang
yang mengalami trauma yang mendalam,memberikan mereka pencerahan,bahwa
sakit dan cacat phisik,bukan berarti hidup sudah berakhir.
Saat ini,Paul adalah salah satu dari Motivator dan Inspirator
kelas dunia . Ia diundang sebagai pembicara di mana mana,termasuk di
Amerika Serikat. Minggu ini,panitia menyelenggarakan suatu acara jamuan
makan malam.bersama Paul ,yang akan diselenggarakan di Austinmer Surl
Life Saving Club- New South Wales. Tiket bisa diperoleh dengan biaya
$.40.-per orang,dengan menghubungi nomer: 0408 273 443. Tetapi ternyata
saya terlambat menghubungi,Karena dalam waktu singkat sudah fullybook.
Penuh. Karena begitu antusiasnya masyarakat ingin melihat dan
mendengarkan kisah hidup,bagaikan dongeng ,dari Paul de Gelder.
Refleksi:
Membaca sebuah kisah hidup,bisa disikapi dengan 2 cara:
hanya sebagai sebuah bacaan ,mengisi waktu senggang
memetik hikmahnya,bahwa ketika kita merasa sebagai orang yang
paling malang di dunia,ketahuilah bahwa diluar sana,masih banyak orang
,yang jauh lebih menderita daripada kita.
Hidup adalah sebuah proses pembelajaran diri tanpa akhir.Kita
bisa belajar dari siapapun,bahkan dari setiap kejadian ,betapapun
kecilnya. Hal hal kecil,yang bila dimanfaatkan ,akan menghasilkan
perubahan besar dalam kehidupan kita..Tempat belajar itu bernama:”
Universitas Kehidupan atau University of Life.” Sebuah universitas yang
multidimensi.
Kata orang pintar:” Belajarlah dari pengalaman anda.karena
pengalaman adalah guru terbaik. ” Tetapi kata orang bijak :” Jangan
hanya belajar dari pengalaman anda sendiri,tetapi belajarlah juga dari
pengalaman orang lain,karena akan menghadirkan kearifan hidup”.
Pilihan ada ditangan kita. "The choice is Yours,but Your Choice is Your Life"
Referensi :http://sosok.kompasiana.com/